materi tentang ilmu agama islam 

ISLAM MENGAJARKAN KASIH SAYANG

Islam ialah agama yang mengajarkan kasih sayang, persaudaraan bukan mengajarkan kekerasan. Islam, agama yang diridlai Allah SWT, sebagai petunjuk untuk manusia dalam menjangkau kebahagiaan hidupnya di dunia yang sedang anda jalani kini ini, maupun kebahagiaan hidup yang haqiqi di akhirat kelak.

Allah SWT mengutus nabi Muhammad SAW dengan membawa agama Islam di tengah-tengah insan ini sebagai rahmat, dan adalahsuatu kesenangan yang besar untuk manusia bukan sebuah mushibah yang membawa malapetaka. Allah SWT berfirman :

Łˆَ Ł…َŲ¢ Ų§َŲ±ْŲ³َŁ„ْŁ†Łƒَ Ų§ِŁ„Ų§َّ Ų±َŲ­ْŁ…َŲ©ً Ł„ّŁ„ْŲ¹َŲ§Ł„َŁ…ِŁŠْŁ†َ. Ų§Ł„Ų§Ł†ŲØŁŠŲ§Ų”: 107
Dan tidaklah Kami mengutus anda melainkan guna (menjadi) rahmat untuk semesta alam. [QS. Al-Anbiyaa’ : 107]
Łˆَ Ł…َŲ¢ Ų§َŲ±ْŲ³َŁ„ْŁ†Łƒَ Ų§ِŁ„Ų§َّ ŁƒَŲ¢ŁَّŲ©ً Ł„ّŁ„Ł†َّŲ§Ų³ِ ŲØَŲ“ِŁŠْŲ±ًŲ§ Łˆَّ Ł†َŲ°ِŁŠْŲ±ًŲ§ Łˆَّ Ł„ŁƒِŁ†َّ Ų§َŁƒْŲ«َŲ±َ Ų§Ł„Ł†َّŲ§Ų³ِ Ł„Ų§َ ŁŠَŲ¹ْŁ„َŁ…ُŁˆْŁ†َ. Ų³ŲØŲ£:28
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan untuk ummat insan seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi banyak sekali manusia tidak mengetahui. [QS. Saba’ : 28]
… Ł‚َŲÆْ Ų¬َŲ¢Ų”َŁƒُŁ…ْ Ł…ّŁ†َ Ų§Ł„Ł„Ł‡ِ Ł†ُŁˆْŲ±ٌ Łˆَّ ŁƒِŲŖŲØٌ Ł…ُّŲØِŁŠْŁ†ٌ. ŁŠَŁ‡ْŲÆِŁŠْ ŲØِŁ‡ِ Ų§Ł„Ł„Ł‡ُ Ł…َŁ†ِ Ų§ŲŖَّŲØَŲ¹َ Ų±ِŲ¶ْŁˆَŲ§Ł†َŁ‡ Ų³ُŲØُŁ„َ Ų§Ł„Ų³َّŁ„Ų§َŁ…ِ Łˆَ ŁŠُŲ®ْŲ±ِŲ¬ُŁ‡ُŁ…ْ Ł…ّŁ†َ Ų§Ł„ŲøُّŁ„ُŁ…َŲ§ŲŖِ Ų§ِŁ„َŁ‰ Ų§Ł„Ł†ُّŁˆْŲ±ِ ŲØِŲ„ِŲ°ْŁ†ِŁ‡ Łˆَ ŁŠَŁ‡ْŲÆِŁŠْŁ‡ِŁ…ْ Ų§ِŁ„Ł‰ ŲµِŲ±َŲ§Ų·ٍ Ł…ُّŲ³ْŲŖَŁ‚ِŁŠْŁ…ٍ. Ų§Ł„Ł…Ų§Ų¦ŲÆŲ©:15-16
Sesungguhnya sudah datang kepadamu cahaya dari Allah dan buku yang menerangkan. Dengan buku itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengekor keridlaan-Nya ke jalan keselamatan dan (dengan kitab tersebut pula) Allah menerbitkan orang-orang tersebut dari gelap-gulita untuk cahaya yang cerah benderang dengan seidzin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. [QS. Al-Maaidah : 15-16]
Ł„َŁ‚َŲÆْ Ł…َŁ†َّ Ų§Ł„Ł„Ł‡ُ Ų¹َŁ„َŁ‰ Ų§ْŁ„Ł…ُŲ¤ْŁ…ِŁ†ِŁŠْŁ†َ Ų§ِŲ°ْ ŲØَŲ¹َŲ«َ ŁِŁŠْŁ‡ِŁ…ْ Ų±َŲ³ُŁˆْŁ„Ų§ً Ł…ّŁ†ْ Ų§َŁ†ْŁُŲ³ِŁ‡ِŁ…ْ ŁŠَŲŖْŁ„ُŁˆْŲ§ Ų¹َŁ„َŁŠْŁ‡ِŁ…ْ Ų§ŁŠŲŖِŁ‡ Łˆَ ŁŠُŲ²َŁƒّŁŠْŁ‡ِŁ…ْ Łˆَ ŁŠُŲ¹َŁ„ّŁ…ُŁ‡ُŁ…ُ Ų§ْŁ„ŁƒِŲŖŲØَ Łˆَ Ų§ْŁ„Ų­ِŁƒْŁ…َŲ©َ Łˆَ Ų§ِŁ†ْ ŁƒَŲ§Ł†ُŁˆْŲ§ Ł…ِŁ†ْ Ł‚َŲØْŁ„ُ Ł„َŁِŁŠْ Ų¶َŁ„Ł„ٍ Ł…ُّŲØِŁŠْŁ†ٍ. Ų§Ł„ Ų¹Ł…Ų±Ų§Ł†:164
Sungguh Allah sudah memberi kesenangan kepada orang-orang mukmin saat Allah mengutus di kalangan mereka seorang rasul dari kelompok mereka sendiri, yang membacakan untuk mereka ayat-ayat Allah mencuci (jiwa) mereka, dan mengajarkan untuk mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Dan bahwasannya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata. [QS. Ali Imran : 164]
Dari ayat-ayat itu dan masih tidak sedikit lagi ayat-ayat yang lain, menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW dan Islam yang diserukannya, benar-benar membawa rahmat di alam semesta ini, dan mengeluarkan insan dari gelap-gulita (tanpa memahami tujuan hidup), ke alam yang terang-benderang, sehingga memahami jalan yang lurus yang melepaskan dirinya dari kesesatan mengarah ke jalan yang mengamankan hidupnya di dunia dan di akhirat kelak.
Bahkan sebelum Nabi menyerukan Islam, insan selalu dalam kekacauan dan permusuhan, sebagaimana peringatan Allah dalam surat Ali Imran : 103
Łˆَ Ų§Ų°ْŁƒُŲ±ُŁˆْŲ§ Ł†ِŲ¹ْŁ…َŲŖَ Ų§Ł„Ł„Ł‡ِ Ų¹َŁ„َŁŠْŁƒُŁ…ْ Ų§ِŲ°ْ ŁƒُŁ†ْŲŖُŁ…ْ Ų§َŲ¹ْŲÆَŲ¢Ų”ً ŁَŲ§َŁ„َّŁَ ŲØَŁŠْŁ†َ Ł‚ُŁ„ُŁˆْŲØِŁƒُŁ…ْ ŁَŲ§َŲµْŲØَŲ­ْŲŖُŁ…ْ ŲØِŁ†ِŲ¹ْŁ…َŲŖِŁ‡ Ų§ِŲ®ْŁˆَŲ§Ł†ًŲ§ … Ų§Ł„ Ų¹Ł…Ų±Ų§Ł†:103
Dan ingatlah bakal nikmat Allah kepadamu, ketika anda dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, kemudian menjadilah anda karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara … [QS. Ali Imran 103]
Oleh karena tersebut seharusnyalah insan bersyukur untuk Allah atas diutusnya Nabi Muhammad SAW membawa dinul Islam ini. Karena melulu dengan Islamlah insan di dunia ini bisa hidup rukun, damai dan saling menebarkan kasih sayang. Dengan melalaikan Islam, maka dunia bakal kacau-balau, terorisme timbul di mana-mana seperti kini ini.
Agama Islam yang suci ini diangkut oleh Rasulullah yang mempunyai jati diri yang suci pula, serta mempunyai akhlaqul karimah dan sifat-sifat yang terpuji, sebagaimana diterangkan oleh ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi, antara beda :
ŁَŲØِŁ…َŲ§ Ų±َŲ­َŁ…ْŲ©ٍ Ł…ّŁ†َ Ų§Ł„Ł„Ł‡ِ Ł„ِŁ†ْŲŖَ Ł„َŁ‡ُŁ…ْ Łˆَ Ł„َŁˆْ ŁƒُŁ†ْŲŖَ ŁَŲøًّŲ§ ŲŗَŁ„ِŁŠْŲøَ Ų§ْŁ„Ł‚َŁ„ْŲØِ Ł„Ų§َŁ†ْŁَŲ¶ُّŁˆْŲ§ Ł…ِŁ†ْ Ų­َŁˆْŁ„ِŁƒَ. Ų§Ł„ Ų¹Ł…Ų±Ų§Ł†:159
Maka diakibatkan rahmat dari Allah lah anda berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya anda bersikap keras lagi berhati kasar, pastilah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. [QS. Ali Imran : 159]
Ł„َŁ‚َŲÆْ Ų¬َŲ¢Ų”َŁƒُŁ…ْ Ų±َŲ³ُŁˆْŁ„ٌ Ł…ّŁ†ْ Ų§َŁ†ْŁُŲ³ِŁƒُŁ…ْ Ų¹َŲ²ِŁŠْŲ²ٌ Ų¹َŁ„َŁŠْŁ‡ِ Ł…َŲ§ Ų¹َŁ†ِŲŖُّŁ…ْ Ų­َŲ±ِŁŠْŲµٌ Ų¹َŁ„َŁŠْŁƒُŁ…ْ ŲØِŲ§ْŁ„Ł…ُŲ¤ْŁ…ِŁ†ِŁŠْŁ†َ Ų±َŲ”ُŁˆْŁٌ Ų±َّŲ­ِŁŠْŁ…ٌ. Ų§Ł„ŲŖŁˆŲØŲ©:128
Sesungguhnya sudah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat mengharapkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. [QS. At-Taubah : 128]
Dalam ayat tersebut diterangkan bahwa Nabi Muhammad SAW mempunyai sifat lemah-lembut serta hati beliau terasa amat berat atas penderitaan yang menimpa pada manusia, maka beliau berjuang keras untuk melepaskan dan mengusung penderitaan yang dialami oleh insan tersebut.
Rasulullah SAW bersabda :
Ų§ِŁ†َّ Ų§Ł„Ł„Ł‡َ Ų±َŁِŁŠْŁ‚ٌ ŁŠُŲ­ِŲØُّ Ų§Ł„Ų±ّŁْŁ‚َ ŁِŁ‰ Ų§ْŁ„Ų§َŁ…ْŲ±ِ ŁƒُŁ„ّŁ‡ِ Łˆَ ŁŠُŲ¹ْŲ·ِŁ‰ Ų¹َŁ„َŁŠْŁ‡ِ Ł…َŲ§ Ł„Ų§َ ŁŠُŲ¹ْŲ·َŁ‰ Ų¹َŁ„َŁ‰ Ų§ْŁ„Ų¹ُŁ†ْŁِ. Ų§Ł„ŲØŲ®Ų§Ų±Ł‰
Sesungguhnya Allah tersebut lemah-lembut. Ia menyukai kelemah-lembutan dalam segala hal. Dan Dia bakal memberi apa yang tidak Dia berikan untuk kekerasan. [HR. Bukhari]
Ų§ِŁ†َّ Ų§ْŁ„ŁُŲ­ْŲ“َ Łˆَ Ų§Ł„ŲŖَّŁَŲ­ُّŲ“َ Ł„َŁŠْŲ³َ Ł…ِŁ†َ Ų§ْŁ„Ų§ِŲ³ْŁ„Ų§َŁ…ِ ŁِŁ‰ Ų“َŁŠْŲ”ٍ Łˆَ Ų§ِŁ†َّ Ų§َŲ­ْŲ³َŁ†َ Ų§Ł„Ł†َّŲ§Ų³ِ Ų§ِŲ³ْŁ„Ų§َŁ…ًŲ§ Ų§َŲ­ْŲ³َŁ†ُŁ‡ُŁ…ْ Ų®ُŁ„ُŁ‚ًŲ§. Ų§Ł„ŲŖŲ±Ł…Ų°Ł‰
Kejahatan dan tindakan jahat, dua-duanya sama sekali bukan doktrin Islam. Dan orang yang sangat baik Islamnya merupakan yang sangat baik akhlaqnya. [HR. Tirmidzi]
Łˆَ Ų§ِŲ°َŲ§ Ų§َŲ­َŲØَّ Ų§Ł„Ł„Ł‡ُ Ų¹َŲØْŲÆًŲ§ Ų§َŲ¹ْŲ·َŲ§Ł‡ُ Ų§Ł„Ų±ّŁْŁ‚َ. Ł…َŲ§ Ł…ِŁ†ْ Ų§َŁ‡ْŁ„ِ ŲØَŁŠْŲŖٍ ŁŠُŲ­َŲ±َّŁ…ُŁˆŁ†َ Ų§Ł„Ų±ّŁْŁ‚َ Ų§ِŁ„Ų§َّ Ų­ُŲ±ِŁ…ُŁˆْŲ§. Ų§Ł„Ų·ŲØŲ±Ų§Ł†Ł‰ Łˆ Ų§ŲØŁˆŲÆŲ§ŁˆŲÆ
Dan bilamana Allah mencintai untuk seorang hamba, Allah memberinya kasih sayang (kelemah-lembutan). Dan tidaklah sebuah keluarga yang terhalang dari kasih sayang, tetapi mereka terhalang pula dari kebaikan. [HR. Thabrani dan Abu Dawud]
Dalam sebuah riwayat diterangkan bahwa terdapat seorang ‘Arab gunung kencing di masjid, kemudian orang-orang marah, dan bakal memukul sebagai hukuman. Kemudian menyaksikan kemarahan semua shahabat tersebut, beliau bersabda :
ŲÆَŲ¹ُŁˆْŁ‡ُ Łˆَ Ų§َŲ±ِŁŠْŁ‚ُŁˆْŲ§ Ų¹َŁ„َŁ‰ ŲØَŁˆْŁ„ِŁ‡ِ Ų³َŲ¬ْŁ„Ų§ً Ł…ِŁ†ْ Ł…َŲ§Ų”ٍ Ų§َŁˆْ Ų°َŁ†ُŁˆْŲØًŲ§ Ł…ِŁ†ْ Ł…َŲ§Ų”ٍ، ŁَŲ§ِŁ†َّŁ…َŲ§ ŲØُŲ¹ِŲ«ْŲŖُŁ…ْ Ł…ُŁŠَŲ³ّŲ±ِŁŠْŁ†َ Łˆَ Ł„َŁ…ْ ŲŖُŲØْŲ¹َŲ«ُŁˆْŲ§ Ł…ُŲ¹َŲ³ّŲ±ِŁŠْŁ†َ. Ų§Ł„ŲØŲ®Ų§Ų±Ł‰
Biarkanlah dia, dan siramlah pada bekas kencingnya tersebut seember atau setimba air, sebab sesungguhnya anda sekalian diutus guna memberi fasilitas bukan diutus untuk menciptakan kesukaran/kesusahan. [HR. Bukhari]
Dalam sabdanya yang beda :
Ų¹َŁ†ْ Ų§َŁ†َŲ³ٍ Ų±Ų¶ Ų¹َŁ†ِ Ų§Ł„Ł†َّŲØِŁŠّ Ųµ Ł‚َŲ§Ł„َ: ŁŠَŲ³ّŲ±ُŁˆْŲ§ Łˆَ Ł„Ų§َ ŲŖُŲ¹َŲ³ّŲ±ُŁˆŲ§ Łˆَ ŲØَŲ“ّŲ±ُŁˆْŲ§ Łˆَ Ł„Ų§َ ŲŖُŁ†َŁّŲ±ُŁˆْŲ§. Ų§Ł„ŲØŲ®Ų§Ų±Ł‰ Łˆ Ł…Ų³Ł„Ł…
Dari Anas RA, dari Nabi SAW beliau bersabda, “Permudahlah dan tidak boleh mempersulit. Dan gembirakanlah dan tidak boleh kalian membuat insan lari”. [HR. Bukhari dan Muslim]
Setelah anda cermati kembali mengenai dinul Islam sekaligus peribadi Rasulullah SAW yang diamanati oleh Allah SWT guna menyebarkan dinul Islam ke semua ummat manusia, maka jelas sekali bahwa terorisme sama sekali tidak dikenal, bahkan berbeda dengan doktrin Islam.
Sedangkan Islam dengan lemah-lembut, santun, membawa khabar gembira tidak menjadikan insan takut dan lari, serta membawa untuk kemudahan, tidak memunculkan kesusahan, dan tidak terdapat paksaan.
Dengan demikian, jelas dan teranglah bahwa Terorisme dalam pandangan agama Islam tidak dibenarkan, dan jauh dari bimbingan Islam. Semoga bermanfaat.
Ų§َŁ„Ł„ّŁ‡ُŁ…ّ Ų§َŲ±ِŁ†َŲ§ Ų§ْŁ„Ų­َŁ‚َّ Ų­َŁ‚ًّŲ§ Łˆَ Ų§Ų±ْŲ²ُŁ‚ْŁ†َŲ§ Ų§ŲŖّŲØَŲ§Ų¹َŁ‡ُ Łˆَ Ų§َŲ±ِŁ†َŲ§ Ų§ْŁ„ŲØَŲ§Ų·ِŁ„َ ŲØَŲ§Ų·ِŁ„Ų§ً Łˆَ Ų§Ų±ْŲ²ُŁ‚ْŁ†َŲ§ Ų§Ų¬ْŲŖِŁ†َŲ§ŲØَŁ‡ُ. Ų§َŁ„Ł„ّŁ‡ُŁ…َّ Ų§ِŁ†َّŲ§ Ų§َŲ¹ُŁˆْŲ°ُ ŲØِŁƒَ Ł…ِŁ†ْ ŲŗَŁ„َŲØَŲ©ِ Ų§Ł„ŲÆَّŁŠْŁ†ِ Łˆَ ŲŗَŁ„َŲØَŲ©ِ Ų§ْŁ„Ų¹َŲÆُŁˆّ Łˆَ Ų“َŁ…َŲ§ŲŖَŲ©ِ Ų§ْŁ„Ų§َŲ¹ْŲÆَŲ§Ų”ِ. Ų±َŲØَّŁ†َŲ§ Ų¢ŲŖِŁ†َŲ§ ŁِŁ‰ Ų§Ł„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ Ų­َŲ³َŁ†َŲ©ً Łˆَ ŁِŁ‰ Ų§ْŁ„Ų¢Ų®ِŲ±َŲ©ِ Ų­َŲ³َŁ†َŲ©ً Łˆَ Ł‚ِŁ†َŲ§ Ų¹َŲ°َŲ§ŲØَ Ų§Ł„Ł†َّŲ§Ų±ِ.