olahraga
Induk Organisasi Bola Voli Nasional dan Internasional

Induk organisasi bola voli nasional di indonesia ialah PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia), dan induk organisasi internasional atau tingkat dunia ialah FIVB (Federation Internationale de Volleyball).

Kedua organisasi ini adalahlembaga yang menilai bagaimana permainan bola voli di dunia dan di Indonesia berlangsung. Mulai dari peraturan, hingga penyelenggaraan pertandingan.
Tapi pasti saja, dua-duanya mempunyai wilayah tugasnya masing-masing, dan profil serta sejarah yang panjang, mulai dari bagaimana terbentuknya, perkembangannya, sampai kini menjadi rujukan dalam dunia bola voli.

Berikut ini profil dan sejarah berdirinya induk organisasi bola voli nasional (PBVSI) dan internasional (FIVB) yang perlu anda ketahui bila kamu seorang voli mania.
Profil dan sejarah induk organisasi bola voli nasional dan internasional

Sebenarnya olahraga bola voli telah dikenal semenjak abad pertengahan, khususnya romawi. Setelah tersebut permainan ini pun diperkenalkan ke Jerman dengan nama “Faustball”, tepatnya pada tahun 1893.

Lalu pada tahun 1895, William G. Morgan membuat sebuah permainan yang semacamnya. Kemudian permainan olahraga ini diberi nama Minonette.
William G. Morgan merupakan seorang direktur edukasi jasmani, atau dalam bahasa aslinya ialah Director of Phsycal Education di YMCA (Young Men Christian Association), tepatnya di kota Holyoke, negara unsur Massachusetts, Amerika Serikat.
Dasar yang dipakai dalam permainan minonette ini merupakan memukul-mukul bola yang melayang secara hilir mudik di udara. Nama olahraga minonette ini lalu diolah menjadi volleyball (bola voli) pada tahun 1896.
Kemudian sebab banyaknya masyarakat yang suka bakal permainan ini, pertumbuhan permainan olahraga bola voli ini juga menjadi paling cepat, dan menyebar luas hingga ke semua dunia.
Kemudian, pada tahun 1947 terbentuklah induk organisasi bola voli dunia dengan nama IVBF (International Volley Ball Federation) dengan anggota yang berasal dari 15 negara, dan berkedudukan di Paris, Perancis.
Induk organsisasi bola voli internasional IVBF atau yang kini dikenal dengan nama FIVB ini adalahinduk organisasi olah raga bola voli tingkat dunia yang menata regulasi pertandingan dan ketentuan umum bola voli di semua dunia atau secara internasional.
Untuk sejarah menyeluruh mengenai permainan bola voli ini, silahkan baca di tulisan berjudul Sejarah Permainan Bola Voli ini.
Profil dan sejarah berdirinya PBVSI
Lambang PBVSI
Nama induk organisasi bola voli di Indonesia ialah PBVSI. Kepanjangan PBVSI ialah Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia. Sebagai induk organisasi bola voli nasional, PBVSI mempunyai peran dalam menata regulasi pertandingan dan ketentuan permainan bola voli di Indonesia.
Pada tahun 1953 sesudah Pekan Olahraga Nasional (PON) III berlalu diselenggarakan, Pengurus Ikatan Perhimpunan Volleyball Surabaya (I.P.V.O.S) mengadakan rapat pengurus pada selama pertengahan tahun 1954.
Dalam rapat IPVOS itu, didapatkan ide atau keputusan untuk menyusun sebuah organisasi induk bola voli nasional.
Untuk bisa mewujudkan gagasan tersebut, kesudahannya pengurus IPVOS mengirim seseorang untuk mendatangi pengurus Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta.
Pada ketika itu, atas pertolongan dari Dokter Aziz Saleh yang waktu tersebut menjabat sebagai Ketua Komisi Teknik KOI, digelarlah sebuah pertemuan antara IPVOS (Ikatan Perhimpunan Volleyball Surabaya) dengan PERVID (Persatuan Volleyball Indonesia Djakarta).
Pertemuan itu akhirnya menghasilkan sejumlah keputusan sebagai berikut:
IPVOS dan PERVID setuju guna menjadi sponsor atau cikal bakal dalam menegakkan sebuah induk organisasi bola voli di Indonesia.
Menunjuk Bapak Wim J. Latumetan yang adalahtokoh olahraga sebagai formatul tunggal menjadi ketua atau pengurus kesatu dari induk organisasi bola voli Indonesia.
Lalu, pada tanggal 22 januari 1955, diadakanlah rapat penyusunan pengurus induk organisasi bola voli indonesia yang tertinggi itu dengan berlokasi di Stadion Ikada Jakarta.
Pada hari tersebut juga kesudahannya induk organisasi bola voli nasional PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) sah didirikan, dengan rangkaian kepengurusan sebagai berikut:
Wim J. Latumetan sebagai Ketua
Erwin Baharudin sebagai Wakil Ketua
Soewarno sebagai Penulis dan merangkap Bendahara
S. Adi Widjaja sebagai Komisi Pertandingan
Da Graza sebagai Komisi Teknik dan Pemilih
Alimuddin Nasution, Soemadi, R Heinz, Coenraad, W Jocom, dan Soebronto sebagai anggota
W. Kho Kuy Liong sebagai Komisaris Daerah yang berkedudukan di Surabaya
Setelah itu, pada bulan Maret 1955, PBVSI diabsahkan oleh KOI sebagai induk organisasi bola voli tertinggi di Indonesia.
Pada tahun yang sama juga, PBVSI mendapat pengabsahan sementara dari IVBF (International Volleyball Federation) yang adalahinduk organisasi bola voli dunia dan bermarkas besar di Paris, Perancis.
Dan akhirnya, pada bulan Oktober 1959, PBVSI sah menjadi anggota IVBF atau yang kini dikenal dengan sebutan FIVB. Pada saat tersebut sudah terdapat 64 negara anggota FIVB / IVBF, dan PBVSI menjadi anggota yang ke 62.
Profil dan sejarah berdirinya FIVB
Sumber: logoeps.net
Pada tahun 1947, sejumlah federasi nasional di Eropa menegakkan sebuah badan atau organisasi internasional guna permainan bola voli.
Ada 14 federasi nasional yang menghadiri pertemuan Kongres Konstitutif pada bulan april 1947 itu yang adalahperwakilan dari 5 benua yang berbeda.
Pada waktu tersebut juga entitas ini secara resmi disusun dengan Paul Libaud dari Perancis yang ditunjuk sebagai presiden kesatunya.
Setelah 2 tahun berlalu, di antara tujuan dari kongres 1947 itu akhirnya dapat dijangkau dengan diselenggarakannya acara kejuaraan voli internasional guna yang kesatu kalinya.
Setelah itu, pada tahun 1952 turnamen kejuaraan voli wanita pun ikut diperkenalkan.
Pada tahun 1964, IOC menyokong penambahan olahraga bola voli guna program olimpiade. Pada tahun tersebut juga, jumlah federasi nasional yang bergabung dengan FIVB telah tumbuh dan berkembang menjadi 89 anggota.
Kemudian, pada tahun 1969, kejuaraan internasional piala dunia juga mulai diperkenalkan.
Setelah Mr. Libaud dari Perancis itu pensiun dan terpilihnya Mr. Rubén Acosta Hernandez dari Meksiko untuk menempati posisi presiden pada tahun 1984, kantor pusat FIVB yang berletak di Paris, Perancis, dialihkan ke Lausanne, Swiss.
Setelah tersebut kebijakan-kebijakan guna memajukan cabang olahraga bola voli di semua dunia mulai ditingkatkan.
Di antaranya ialah membentuk persaingan laki-laki dan wanita (Liga Dunia di tahun 1990, serta Grand Prix di tahun 1993), indikasi bola voli pantai sebagai event Olimpiade (1996), dan sejumlah perubahan dalam ketentuan permainan bola voli dan bertujuan menambah visibilitas publik.
Dan informasi yang terbaru, pada tahun 2010, sejumlah 220 federasi nasional telah bergabung atau beafiliasi dengan FIVB.
Demikianlah tulisan tentang profil dan sejarah induk organisasi bola voli nasional (PBVSI) dan internasional (FIVB).
Semoga tulisan ini dapat berfungsi dan meningkatkan wawasan anda dalam dunia bola voli. Kalau ada ekstra atau pertanyaan, silahkan tuliskan di kolom komentar yang terdapat di bawah tulisan ini.
Jangan lupa pun untuk men-share tulisan ini supaya teman-teman kamu pun mendapatkan informasi yang urgen ini.
Terus berlatih, dan membaca sekian banyak  informasi lainnya tentang olahraga bola voli supaya kamu dapat menguasai permainan bola voli dan memenangkan sekian banyak  pertandingan bola voli.
Akhir kata, salam olahraga!